Selasa, 17 Mei 2011

Kapas-Kapas di Langit


Garsini, remaja muslimah, sejak kecil selalu ingin membuktikan kemampuannya dengan meraih prestasi demi prestasi. Awal tujuannya adalah untuk menarik perhatian serta kasih sayang ayahnya yang seringkali memperlakukannya kasar dan pilih kasih di antara tiga bersaudara. Terutama dengan adik laki-lakinya, Ucok, yang mendapat perlakuan istimewa dari sang ayah.

Berangkat dari ketakharmonisan rumah tangga orang tuanya, Garsini berhasil membuktikan dirinya sebagai anak yang bisa dibanggakan. Lulus SMU, ia kuliah di Universitas Indonesia. Semester tiga, ia berhasil meraih beasiswa Monbusho dari pemerintah Jepang.



Via Ziddu

Bait-Bait Cinta

Novel ini menceritakan tentang seorang pemuda Indonesia bernama Jaka Suganda. Ia mendapatkan beasiswa dari Depag sehingga dapat melanjutkan studinya di Universitas Al Azhar Cairo, Mesir. Selain itu biaya studinya juga dibantu oleh salah satu orang kaya dikampungnya yang bernama Haji Ismail.

Bantuan ini tidak lepas atas jasa anaknya yang bernama Fatimah, anak Haji Ismail sekaligus adik kelas Jaka ketika di Madrasah Aliyah. Fatimah tahu jaka ingin melanjutkan studinya di Cairo, niat jaka ini disampaikan kepada ayahnya sehingga Haji Ismail mau membantu biaya kuliah jaka. Selanjutnya, rasa simpati itu berubah menjadi rasa cinta.

Ketika Jaka sudah melanjutkan studi di Al Azhar Cairo, Mesir, ia berkenalan dengan seorang gadis Palestina bernama Amira. Amira juga sedang studi di Cairo. Jaka bersimpati pada Amira karena seluruh keluarganya mati syahid dibunuh tentara Zionis Israel.

Via Ziddu

Melangkah dengan Kepastian

Manusia menjalani hidup hari lepas hari selalu menghadapi kenyataan yang tak menentu,Tak ada satu pun bisa berkata kita akan memilih sesuatu yang baik atau tidak baik, Segala sesuatu pasti dijalani dengan perasaan senang atau tidak senang,
Saat timbul masalah, sakit, atau kematian tak ada seorangpun yang bisa menolak kehadirannya,
Sehebatnya manusia pasti harus menerima kenyataan yang datang pada dirinya.

Bagaimana perasan hati ini saat menghadapi kenyataan yang sepertinya tidak kita harapkan?
Apakah akan timbul kemarahan, kekecewaan, putus asa atau syukur menerimanya,
Semuanya tergantung dari seberapa kita menyadari akan arti hidup ini.

Bila selama ini hanya memandang hidup sebagai perkara yang kebetulan,
Maka hidup ini akan dijalani dengan biasa saja dan penuh penyesalan.
Namun bila disadari bahwa segala sesuatu yang terjadi pasti ada maksud dan tujuannya,
Maka pengharapan pasti akan timbul dalam diri manusia.

Keputusan apakah yang harus kita pilih dalam menghadapi kenyataan hidup ini?
Karena semua putusan yang diambil pasti mempengaruhi keadaan kita selanjutnya,
Dan semua keputusan yang diambil selalu membutuhkan keberanian untuk menghadapi segala kenyataan dan resikonya.
Tapi, apakah ada keberanian dalam hati ini menghadapi kenyataan yang muncul?
Dan dari manakah keberaniaan timbul dalam hidup kita?

Seringkali kita kuatir akan hal-hal yang sudah berlalu dan yang tak pernah bisa dirubah,Ada pula ketakutan akan hal-hal yang tak pernah terjadi,
Kekuatiran akan hal-hal yang menurut pendapat orang lain,
Keresahan karena masalah kesehatan,
Sementara ada ketakutan yang memang karena ada alasan yang jelas.

Lalu apa yang harus kita sikapi dalam hidup ini?
Apakah menyerah dengan banyaknya tantangan yang ada pada kita,
Lalu mulai berkata memang nasib tidak beruntung dan selalu gagal,
Kemudian mulai menangisi dan meratap diri sendiri seolah besok akan kiamat,
Renungkanlah..apakah kita akan bersikap seperti itu dan tidak mau berjuang?

Cobalah kita merenungkan sejenak akan kebaikan hati Sang Pencipta,
Bukankah semua ciptaan Tuhan dijadikan untuk maksud yang mulia,
Percayakah bahwa manusia diciptakan untuk tujuan yang jauh lebih mulia,
Bukankah matahari selalu muncul bersinar setiap hari tanpa peduli kondisi cuaca atau keadaan alam?
Ya..Matahari ada karena memang kehendakNya ia harus muncul dan menerangi bumi ini.

Keberanian seperti apa yang harus kita miliki menghadapi keadaan ini?
Marilah kita menyadari bahwa PenciptaMu selalu berlaku baik,
KehendakNya menginginkan manusia hidup memiliki masa depan,
Berbekal pengertian ini akan timbul keberanian percaya bahwa kita tidak kebetulan hidup.

Pastinya Dia memberikan kemampuan untuk kita menjadi berhasil,
Apabila kita mau menyandarkan hidup ini dengan selalu bersyukur kepadaNya,
Dan kita akan dapat melihat pengharapan selalu muncul dalam setiap keadaan kita,
Jika kita percaya bahwa segala sesuatu dijadikanNya untuk suatu maksud yang mulia,
Karena itu, beranilah melangkah tanpa keraguan sebab PenciptaMu senantiasa bersamamu.(Leonardus Tonny/FJ/VBL)

Indahnya Bersyukur....

Pernahkah anda mengerti akan arti sebuah kata syukur?
Pernahkah anda mengetahui akan keindahan sebuah rasa terima kasih?
Atau pernahkah bibir anda mengucapkan terima kasih atas semua hal yang anda terima?
Dan pernahkah anda merasakan bahwa semua yang diterima ini adalah hal yang terbaik yang dikaruniakan Sang Pencipta?

Terkadang kita tidak menyadari akan keindahan suatu pengucapan syukur..
Dan hati ini kadang terlalu beku untuk menerima semua hal yang sesungguhnya merupakan hal yang terbaik bagi kita.
Tetapi pengucapan syukur merupakan suatu hal yang indah..
Yang akan memberikan kelegaan di dalam jiwa anda dan kita semua.

Mungkin timbul pertanyaan di dalam hidup ini,
Bagaimanakah aku dapat mengucap syukur atas apa yang kuterima..
Padahal semua hal yang diberikan padaku tidak sanggup untuk kulakukan..

Ketika saudara merasa tidak sanggup..
Dan mengerjakan segala sesuatunya dengan bersungut-sungut..
Sesungguhnya saudara tidak akan mendapatkan apa-apa..
Segala anugerah dan berkatNya tidak akan saudara terima..
Karena ketika bersungut-sungut dan merasa tidak sanggup..
Sesungguhnya saudara meragukan berkat yang akan diberikan oleh Sang Pencipta pada kehidupan saudara.
Dan meragukan bahwa Sang Pencipta sanggup untuk menolong dan memberikan hal terbaik di dalam hidup ini.

Sesungguhnya tidak ada hal yang tidak sanggup kita lakukan..
Dan tidak ada tebing yang terlalu terjal bagi kita.
Karena ketika kita mengucap syukur atas apa yang menjadi tanggung jawab kita..
Maka Ia akan memberikan kepada kita kesanggupan atas apa yang kita lakukan..
Dan memberikan kekuatan ketika diri kita merasa lemah..

Ketika pengucapan syukur mengalir dari bibir anda.
Sang Pencipta akan mendengar dan tersenyum..
Dan Ia-pun akan dengan senang hati memberikan berkatNya pada anda..
Karena Ia sangat senang jika saudara ikhlas dan mempercayaiNya..
Dan keikhlasan saudara merupakan wujud dari rasa syukur anda kepadaNya..

Kegagalan menuju Sukses


Kegagalan, tangga menuju Sukses
Apa yang membedakan Anda dengan orang lain yang sukses? Jawabannya karena Anda tidak mengerjakan apa yang orang sukses kerjakan.
Segala sesuatu yang kita kejar selalu menuntut bayaran. Hal yang paling umum yang diperlukan saat mengejar cita-cita ialah mengganggu zona nyaman.
Suatu saat mungkin Anda merasa dunia ini bau terasi, kemana pun Anda pergi bau terasi selalu tercium. Sebelum Anda memutuskan bahwa dunia ini penuh dengan terasi, periksalah diri Anda mungkin ada terasi pada kumis atau pakaian Anda.
Untuk mengubah sikap, ternyata tergantung pada diri Anda sendiri.
Menghilangkan sifat dengki pada diri kita akan membantu kita menuju kesuksesan baik dunia maupun akhirat.
Dengan disiplin bukan saja kita tidak mendapatkan sanksi, tetapi dengan disiplin kita akan meraih sukses, terhindar (insya Allah) dari kecelakaan, dan disiplin juga adalah ibadah.
Bermimpilah, buatlah tujuan dari mimpi Anda, buatlah rencana, lakukan rencana, dan capailah mimpi Anda.
Mungkin saja di tempat lain rezeki Anda sudah menunggu.
Jika Anda mempunyai misi mulia, jangan takut untuk gagal, bukan hasil yang akan dinilai, tetapi usaha Anda untuk mencapainya.
Jika kegagalan menghampiri Anda bukan berarti Anda harus menyerah, tetapi cari jalan lain, kemudian kerjakan lagi. Sekali lagi, jangan cepat menyerah.
Menyerah adalah salah satu cara untuk gagal.
Jangan lupakan kegagalan, tetapi ambilah hikmahnya.
Lupakan kekecewaan, karena harapan dimasa depan masih terbentang luas dan begitu cerah.
Jika sudah tidak ada harapan, cobalah jalan yang lain. Masih banyak jalan lain yang bisa membawa Anda menuju kesuksesan.
Anda telah mendapatkan sesuatu yang berharga pada kegagalan sebelumnya, sehingga kini Anda telah lebih bijaksana, lebih berpengalaman, dan lebih terampil.
Diantara ribuan peluang dan kesempatan, di sana ada kesuksesan, namun dikelilingi dengan kegagalan. Ambil kesempatan dan peluang tersebut, biarkan Anda gagal dalam proses menemukan kesuksesan tersebut.
Setiap kegagalan yang Anda buat adalah anak tangga Anda menuju puncak, yaitu sukses. Setiap kegagalan yang Anda temukan, memberikan arah yang jelas menuju sukses.
Kegagalan:
  • dapat memberikan kekuatan
  • ladang mendapatkan pahala
  • dapat menggali potensi Anda
  • mengembangkan kreatifitas Anda.
Apabila apa yang sudah Anda rencanakan dan Anda mimpikan tidak terwujud dengan sukses, maka langkah yang paling baik Anda ambil adalah bertawakal pada Allah SWT
Jadi, berharaplah banyak, tetapi jangan kecewa jika gagal.

Komponen Memimpin Diskusi.



a. Memusatkan perhatian dengan jalan :
· Merumuskan tujuan pada awal diskusi dan mengenalkan topik atau masalah yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang mengugah rasa ingin tahu
· Menyatakan masalah-masalah khusus dan menyatakan kembali bila terjadi penyimpangan
· Mencatat perubahan-perubahan yang tidak relevan yang mengakibatkan penyimpangan dari tujuan atau masalah pokok yang dipecahkan
· Merangkum hasil pembicaraan pada tahap-tahap tertentu sebelum melanjutkan masalah berikutnya
b. Memperjelas masalah atau urutan pendapat sehingga peserta diskusi mendapat gambararn yang sama tentang apa yang dikernukakan dan membantu mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik.Adapun caranya:
· Menguraikan kembali gagasan peserta didik yang kurang jelas itu hingga menjadi jelas (dimengerti oleh anggota kelompok).
· Meminta komentar peserta diskusi yang lain dengan mengajukan pertanyaan yang membantu memperjelas/ mengembangkan ide
· Menguraikan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi tambahan atau contoh-contoh sehingga mudah dimengerti
c. .Menganalisis pendapat peserta didik, dengan jalan:
· Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang peserta didik untuk berpikir.
· Memberikan contoh baik verbal maupun non verbal
· Menghangatkan suasana dengan pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat
· Memberi waktu yang cukup untuk berpikir tanpa diganggu oleh komentar guru
· Memberikan dukungan terhadap urun peserta didik dengan jalan mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan komentar yang positif, sikap yang bersahabat, mimik yang memberikan penguatan
d. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, yang dilakukan dengan jalan:
· Mencoba memancing peserta didik yang malu-malu mengeluarkan pendapat
· Mencegah terjadinya pembicaraan yang serentak dengan memberi giliran pada peserta didik yang pendiam lebih dulu
· Mencegah secara bijaksana peserta didik yang memonopoli pembicaraan
· Mendorong peserta didik mengomentari urunan pikiran temannya sehingga interaksi antar peserta didik dapat ditingkatkan
· Jika terjadi jalan buntu karena perbedaan pendapat dapat dicari jalan pemecahan masalah secara alternatif
e. Menutup diskusi dengan cara
· Membuat rangkuman hasil diskusi dengan bantuan peserta didik
· Memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi atau tentang topik diskusi yang akan datang
· Mengajak peserta didik menilai proses maupun hasil diskusi yang telah dicapai dengan cara observasi, wawancara, skala sikap dan sebagiannya. Dengan ini peserta didik menyadari peran dan penampilannya dalam diskusi dan merupakan balikan untuk perbaikan yang akan datang.
Agar guru menguasai ke lima keterampilan diatas dengan baik hendaknya menghindari hal-hal sebagai berikut:
· Menyelenggarakan diskusi dengan topik yang tidak sesuai dengan minat peserta didik dan latar belakang pengetahunnya
· Mendominasi pembicraraan dengan pertanyaan yang terlampau banyak dan jawaban yang banyak pula
· Membiarkan peserta didik tertentu monopoli pembicaraan
· Membiarkan terjadinya penyimpangan atau pembicaraan yang tidak relevan
· Tergesa-gesa meminta respon peserta didik atau terus mengisi waktu dengan berbicara, peserta didik tidak sempat berpikir

· Membiarkan peserta didik enggan berpartisipasi
· Tidak memperjelas atau mendukung urtrn pendapat peserta didik
· Gagal mengakhiri diskusi secara efektif.
Sumber : sukarni uir di 19:16

Ketrampilan Bertanya (1)



Pada hakekatnya bertanya adalah inti dari mengajar.Dalam proses pembelajaran, pertanyaan cenderung untuk kepentingan yang ditanya.Untuk itu latihlah keberanian peserta didik untuk bertanya sehingga mereka terarah ke indikator dan terhindar dari hal yang menyesatkan.
Di samping itu menurut John Dewey, bahwa: "berpikir adalah bertanya". Dengan mengajukan pertanyaan secara berencana, peserta didik diantarkan untuk berpikir kritis, kreatif dalam proses dan hasil belajar. Pertanyaan yang tersusun dengan baik sebenarnya Iebih dari separo terjawab.Satu gambar dapat bernilai seribu kata, dan satu pertanyaan yang tepat dapat bernilai seribu gambar.
Mengajukan beberapa pertanyaan lebih baik dari pada mengetahui semua jawaban.Sehubungan dengan hal diatas, maka selama proses pembelajaran peserta didik perlu dilatih keberaniannya dalam mengajukan pertanyaan.
Keterampilan bertanya adalah keterampilan yang berisi ucapan verbal yang meminta respon dari peserta didik.
Ketrampilan Bertanya bertujuan
  • Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi
  • Memusatkan perhatian peserta didik terhadap konsep-kosep pokok materi
  • Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat peserta didik dalam belajar.
  • Meningkatkan keterlibatan peserta didik selama proses pembelajaran
  • Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengasimilasikan informasi.
  • Mendorong peserta didik untuk berani berpendapat dalam diskusi.
  • Menguji dan mengukur hasil belajar peserta didik.
  • Menstimulasi peserta didik untuk bertanya pada diri sendiri atau temannya.
  • Menstrukturkan pertanyaan atau tugas yang memungkinkan peserta didik belajar secara maksimal.
  • Mengembangkan cara berpikir peserta didik.
  • Mengembangkan refleksi dan komentar peserta didik terhadap respon temannya.
  • Mengungkapkan keinginan yang sebenarnya dari peserta didik melalui ide dan perasaanya.
Prinsip Penggunaan Keterampilan Bertanya
Kehangatan dan keantusiasan (sikap, gaya, suara, ekspresi wajah, gerakan, dan posisi badan).
Sikap hangat dan penuh semangat yang ditunjukkan guru dalam menanggapi jawaban (respon) peserta didik, sangat penting dalam memelihara kelangsungan peran aktif peserta didik selama proses pembelajaran dan terhadap sesamanya. Untuk itu perhatikan sungguh-sungguh respon peserta didik, janganlah dikritik melainkan tuntunlah sampai menemukan jawabannya.
Hindari kebiasaan-kebiasaan:
  • mengulang pertanyaan sendiri
  • mengulang jawaban peserta didik
  • menjawab pertanyaan sendiri
  • pertanyaan yang memancing jawaban serentak
  • pertanyaan ganda
  • menunjuk peserta didik terlebih dahulu sebelum pertanyaan diajukan
Bervariasi
Pertanyaan harus dilakukan dengan bervariasi seperti bentuk pertanyaan, cara menyampaikan pertanyaan serta waktu mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran. Adakalanya diajukan di awal proses atau diajukan di akhir atau di tengah proses.
Komponen Ketrampilan Bertanya
  • Jelas, dan Singkat
Pergunakan kata-kata hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan peseta didik.
  • Pemberian Acuan
Sebelum mengajukan pertanyaan dapat disampaikan acuan yang relevan dengan respon yang diharapkan.
  • Pemusatan
Pada umumnya dimulai dari pertanyaan berfokus luas kemudian mengarah ke pertanyaan yang berfokus sempit.
  • Pindah Gilir
Semula pertanyaan ditujukan ke kelas, kemudian menunjuk beberapa peserta didik dengan jalan menyebut nama mereka secara bergilir.
  • Penyebaran
Pemberian giliran menjawab pertanyaan hendaknya merata.
  • Pemberian Waktu Berpikir
Pertanyaan diajukan ke kelas, kemudian selang beberapa detik baru rnenunjuk peserta didik untuk merespon.
  • Pemberian Tuntunan.
Hal ini dilakukan bila jawaban peserta didik kurang sempurna, yaitu menuntun sampai mereka menemukan jawaban yang benar, misalnya dengan:
    • mengulang kembali pertanyaan secara sederhana dan mudah di pahami peserta didik.
    • mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana untuk menuntun ke pertanyaan semula.
    • mengulangi penjelasan yang berhubungan dengan pertanyaan.
Sumber : sukarni uir

Mengelola Kelas

Keberhasilan guru dalam mengajar tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor yang langsung berhubungan dengan proses pembelajaran saja, tetapi juga ada faktor lain yaitu kemampuan dalam mencegah timbulnya tingkah laku peserta didik yang mengganggu jalannya proses pembelajaran serta kondisi fisik yang tersedia dan pengolahannya. Misal: peserta didik ngantuk, enggan mengerjakan tugas, terlambat masuk kelas, suka mengganggu teman, mengajukan pertanyaan aneh, kelas kotor, kursi banyak kutu busuk dan sebagainya.

1. Pengertian
Pengelolaan kelas adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan pengelolaan pembelajaran dapat berlangsung secara optimal.

2. Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas
Khusus pengelolan kelas yang menyangkut orang (peserta didik) dapat bersifat individual atau keIompok, maka untuk menanganinya diperlukan kehati-hatian. Biasanya teknik yang digunakan antara lain: nasihat, teguran, larangan, ancaman, teladan, hukuman dan sebagainya.
Menurut James Cooper dkk. mengemukakan tiga pendekatan dalam pengelolaan kelas yang didalamnya terdapat teknik-teknik yaitu:

a. Pendekatan Alodifikasi Perilaku.
Pendekatan ini bertolak dari psikalogi behavioral dengan anggapan dasar bahwa tingkah manusia yang baik maupun yang buruk dalam batas-batas tertentu merupakan hasil belajar. Pendekatan ini memanfaatkan hasil penelitian tentang bagai mana tingkah laku manusia terbentuk melalui hubungan manusia dengan lingkungan guna merumuskan teknik-teknik yang dapat dihandalkan dalam membina manusia, yaitu:

1) Penguatan negatif yaitu: pengurangan hingga penghilangan suatu stimulus yang tidak menyenangkan untuk mendorong terulang kembali suatu tingkah laku yang timbul sebagai akibat dari pengurangan dan penghilangan tersebut.
Contoh: misalnya guru ingin agar peserta didik berani mengeluarkan pendapat, guru selalu menunjuk langsung peserta didik yang tidak berani mengeluarkan pendapat agar mengeluarkan pendapat (stimulus yang tidak
menyenangkan).Bila suatu saat peserta didik berani mengeluarkan pendapat tanpa menunggu ditunjuk guru maka guru mulai mengurangi secara berangsur-angsur cara menunjuk langsung (penguatan negatit). Pengurangan itu semakin meningkat sejalan dengan semakin seringnya,peserta didik mengeluarkan pendapat tanpa ditunjuk guru hingga akhirnya ditiadakan bila peserta didik telah terbiasa mengeluarkan pendapat.
Hal-hal yang perlu dihindarkan dalam penggunaan penguatan negatif:

a) Hindarkan pemberian stimulus yang menyakitkan
b) Sasaranya jelas
c) Pemberian penguatan dengan segera
d) Penyajian stimulus yang bervariasi e) Keantusiasan.
2) Penghapusan yaitu: usaha mengubah tingkah laku peserta didik dengan cara menghentikan pemberian respons terhadap suatu tingkah laku peserta didik yang semula dikuatkan dengan respons tersebut.Sebagai contoh, seorang peserta didik yang selalu mengomentari penjelasan guru saat guru sedang menerangkan, misalnya, mungkin karena setiap kali peserta didik mengomentari penjelasan guru, guru selalu memberikan respons yang memberikan kesan pada peserta didik bahwa guru tidak berkeberatan dengan komentar komentar seperti itu (padahal guru sebenarnya tidak mengharapkan komentar seperti itu). Untuk mengurangi artau menghilangkan kebiasaan seperti tersebut, salah satu teknik yang dapat digunakan adalah penghapusan, yaitu dengan menghentikan pemberian respons yang memberikan kesan pada peserta didik bahwa guru tidak berkebertaan terhadap kebiasan peserta didik tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan penghapusan, yaitu:

a) Untuk mengurangi kekecewaan peserta didik sebagai akibat ditiadakannya pengukuh yang diharapkan, sebaiknya teknik ini dikombinasikan dengan teknik lain, khususnya teknik penguatan positif, bila ternyata ada hal-hal yang dilakukan oleh peserta didik.

b) Bila guru sulit menemukan penguatan yang membentuk tingkah laku peserta didik, lalu setelah mencoba-coba beberapa pengukuh ternyata gagal, sebaiknya digunakan teknik lain agar peserta didik tidak terlalu larut dalam tingkah laku yang hendak dihapus lersebut.

c) Dibutuhkan waktu yang relatif lama dalam menghilangkan tingkah laku peserta didik yang menyimpang bila mengguna kan teknik penghapusan. Sementara penghapusan berlangsung dan peserta didik melakukan tindakan yang sangat mengganggu kelancaran proses pembelajaran, misal menyebab kan peserta didik sekelas tertawa berkepanjangan, sebaiknya teknik ini tidak dilanjutkan pemakaiannya dan diganti dengan teknik lain.

d) Bila suatu penguatan telah ditetapkan untuk tidak diberikan kepada peserta didik, maka sedapat mungkin penguatan tersebut tidak diberikan.Untuk itu perlu ada koordinasi antar staf pengajar agar tidak terjadi ada guru tidak memberikan penguatan, dipihak lain ada guru yang tetap memberikan.Bila hal demikian terjadi akan semakin sulit menghapus tingkah laku peserta didik yang menyimpang tersebut.
3) Hukuman.
Penyajian stimulus yang tidak menyenangkan untuk menghilangkan dengan segera tingkah laku peserta didik yang tidak dikehendaki.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan hukuman:

a) Sedapat mungkin aturan hukuman diciptakan bersama antara guru dengan peserta didik atau minimal disepakati oleh peserta didik.Dengan demikian ia lebih ikhlas bila dihukum.

b) Hukuman hendaknya diberikan segera setelah pelanggaran terjadi sehingga peserta didik memilikik kesan yang kuat tentang kaitan antara pelanggaran dan hukuman.

c) Sedapat mungkin hukuman dikombinasikan dengan teknik lain terutama teknik penguatan positif, bila ada haI-hal positif pada diri peserta didik.

d) Setelah menghukum peserta didik, guru hendaknya bersikap wajar seperti semula agar hubungan yang mungkin terganggu sebagai akibat pemberian hukuman dapat pulih kembali.

e) Bentuk-bentuk hukukman yang digunakan bervariasi agar peserta didik tidak menjadi jenuh atau kebal dengan sesuatu bentuk hukuman.

b. Pendekatan /klim Sosial Emosional

Pendekatan ini bertolak dari psikologi klinis dan konseling, dengan anggapan dasar bahwa proses pembelajaran yang efektif dan efisien mempersyaratkan hubungan sosial emosional yang baik antara guru dengan peserta didik dan antar peserta didik. Selanjutnya guru dipandang memegang peranan penting
dalam menciptakan hubungan baik tersebut. Pengalaman dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan pada kita bahwa bila hubungan kita dengan partner kerja baik, berbagai kegiatan kejasama dapat berlangsung dengan lancar. Dan bila terjadi kesalahpahaman mudah dicari jalan keluarnya. Demikin halnya dengan proses pembelajaran disekolah, bila hubungan antara guru dengan peserta didik baik, maka proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar, kesalahpahaman yang timbul dapat diatasi dengan mudah.

1) Sikap umum, yaitu terbuka, menerima dan menghargai peserta didik sebagai manusia, empati, membicarakan situasi pelanggaran dan bukan pelakunya, demokratis (melibatkan peserta didik dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingannya).

2) Sikap khusus.Rudolf Dreikurs dan Pearl Cassel mengelompokkan tingkah laku peserta didik yang biasanya mengganggu proses pembelajaran menjadi empat macam yaitu:

a) Peserta didik yang memiliki tingkah laku menarik perhatian akan selalu berusaha memakai berbagai cara unfuk menarik perhatian guru. la mungkin tertawa lebih keras dibanding dengan teman-temannya, sering menggoda teman disebeiahnya, pura-pura sakit, pura-pura tidak mengerti sehingga bertanya terus clan sebagainnya. Hal yang demikian sebaiknya dibiarkan saja, masa bodoh.

b) Peserta didik yang memiliki tingkah laku menguasai akan selalu berusaha mengalahkan orang lain.Bila tidak dapat secara wajar, ia akan marah dan melakukan tindakan agresif, atau sebaliknya menarik diri sama sekali clan tidak mau melaksanakan kewajibannya.Hal ini atasi dengan memberikan tugas untuk memimpin yang membutuhkan kebera man atau kekuatan fisik.

c) Peserta didik yang memiliki tingkah laku membalas dendam akan selalu melakukan tindakan yang menyakiti orang lain baik secara fisik maupun psikis. Hal ini serahkan pada psikolog dan guru hanya membantu pelaksanaanya di kelas.

d) Peserta didik yang memiliki tingkah laku merasa tidak mampu akan selalu mengatakan bahwa ia tidak mampu mengerjakan tugas.Karena bisannya ia yakin akan gagal atau merasa gagal sebelum mulai. Hal ini jangan disalahkan langsung melainkan berikan dorongan dan bimbingan.

c.Pendekatan Proses kelompok.

Pendekatan ini bertolak dari psikologi dan dinamika kelompok, dengan anggapan dasar bahwa proses pembelajaran yang efektif dan efisien berlangsung dalam konteks kelompok, yaitu kelompok kelas. Oleh karena itu, peranan guru dalam rangka pengelolaan kelas adalah menciptakan kelompok kelas yang mempunyai ikatan yang kuat serta dapat bekerja secara efektif dan efisien. Pada awal pelajaran, para peserta didik biasanya masih merupakan kerumunan orang dengan tujuan, pikiran, perasaan yang sangat berbeda. Tugas guru adalah memadu kepentingan-kepentingan perseorangan tersebut menjadi kepentingan kelompok, kemudian membentuk kerumunan tersebut rnenjadi satu kelompok dengan ikatan yang kuat dan mampu bekerja sama secara produktif. Guna mengikat kerumunan peserta didik menjadi satu kelompok yang mempunyai ikatan yang kuat, ada sejumlah unsur yang diperlukan.Unsur-unsur penting yang amat diperlukan adalah tujuan, aturan, dan pemimpin.

1) Tujuan Kelompok.
Karena para peserta didik biasanya hadir di kelas dengan tujuan yang berbeda, maka tugas guru yang pertama adalah mengarahkan para peserta didik ke tujuan kelas, khususnya indikator .Tujuan yang dapat mendorong usaha untuk mencapainnya antara lain adalah tujuan yang jelas dan realistis. Oleh sebab itu, guru perlu merumuskan tujuan yang realistis serta mengkomunikasikannya secara jelas kepada peserta didik.

2) Aturan.
Aturan yang mampu mengikat peserta didik menjadi kelompok yang padu adalah aturan yang dapat dibuat bersama antara guru dan peserta didik atau minimal disetujui oleh peserta didik. Bila ada peserta didik yang tidak menyetujui aturan dalam kelompok akan mengurangi daya ikat aturan tersebut.

3) Pemimpin.
Seorang guru dengan sendirinya akan menjadi pemimpin kelompok peserta didik di kelas ia mengajar. Sebagai pemimpin hal pertama yang harus dilaksanakan adalah menjelaskan tujuan kelompok dan membentuk aturan kelompok. Selain itu daiam menciptakan dan memelihara suasana kerja kelompok yang sehat ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu mendorong dan memeratakan partisipasi, mengusahakan kompromi, mengurangi ketegangan, memperjelas komunikasi, mengatasi pertentangan antar pribadi atau antar kelompok dan menunjukkan kehadiran serta menerapkan sangsi. Sumber : sukarni uir

Kekuatan Pikiran

Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain, akan tetapi untuk menjadi orang bermanfaat perlu usaha keras. maka kalau cita-cita kita ingin menjadi orang bermanfaat (sukses) gunakanlah peluang (waktu , kesehatan, umur muda, kompetensi dan hidup) dengan sebaik mungkin tanpa menunggu hari esok. berbuatlah selama perbuatan itu tidak melanggar atau......
merugikan orang lain akan tetapi mendatangkan manfaat yang besar pada diri kita dan orang lain. jangan perduli dengan kata-kata yang melemahkan kita, teruslah bertindak dan tunjukkan bahwa kita bisa berhasil!!!! hidup adalah pilihan, saya pilih sukses.


Mengambil sebuah keputusan memang akan terasa sulit, tapi ingat untuk sukses kita harus MENCOBA percaya dan menerima setiap masukan dari orang lain, karena terkadang untuk bisa dipercaya kita harus terlebih dahulu mempercayai...dan mencoba.....!!!! Salam sukses.
Sumber : AW

Bidadari di Surga

Bidadari kau ada di surga kau hidup di surga
Jika aku hidup di surga aku bisa bersamamu
Bidadari aku sayang padamu bertapa indahnya
Hidup di surga.

Oh bidadari jika kau menjadi seorang ibu
Atau kau menjadi ibuku aku yakin aku akan
Hidup bahagia bersamamu I LOVE YOU BIDADARI.



Karya : Ulfa Siti Zahra
Kelas 1-E SD Pertiwi – Bogor
Ulfasitizahra @yahoo .com

kahlil Gibran

Kahlil Gibran lahir pada tanggal 6 Januari 1883 di Beshari, Lebanon. Beshari sendiri merupakan daerah yang kerap disinggahi badai, gempa serta petir. Tak heran bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena-fenomena alam tersebut. Inilah yang nantinya banyak mempengaruhi tulisan-tulisannya tentang alam.


Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Amerika Serikat. Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Keceriaan Gibran di bangku sekolah umum di Boston, diisi dengan masa akulturasinya maka bahasa dan gayanya dibentuk oleh corak kehidupan Amerika. Namun, proses Amerikanisasi Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Bairut, di mana dia belajar di Madrasah Al-Hikmat (School of Wisdom) sejak tahun 1898 sampai 1901.

Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Tirani kerajaan Ottoman, sifat munafik organisasi gereja, dan peran kaum wanita Asia Barat yang sekadar sebagai pengabdi, mengilhami cara pandangnya yang kemudian dituangkan ke dalam karya-karyanya yang berbahasa Arab.

Gibran meninggalkan tanah airnya lagi saat ia berusia 19 tahun, namun ingatannya tak pernah bisa lepas dari Lebanon. Lebanon sudah menjadi inspirasinya. Di Boston dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan dirinya. Ini yang kemudian justru memberinya kebebasan untuk menggabungkan 2 pengalaman budayanya yang berbeda menjadi satu.

Gibran menulis drama pertamanya di Paris dari tahun 1901 hingga 1902. Tatkala itu usianya menginjak 20 tahun. Karya pertamanya, “Spirits Rebellious” ditulis di Boston dan diterbitkan di New York, yang berisi empat cerita kontemporer sebagai sindiran keras yang meyerang orang-orang korup yang dilihatnya. Akibatnya, Gibran menerima hukuman berupa pengucilan dari gereja Maronite. Akan tetapi, sindiran-sindiran Gibran itu tiba-tiba dianggap sebagai harapan dan suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat.

Masa-masa pembentukan diri selama di Paris cerai-berai ketika Gibran menerima kabar dari Konsulat Jendral Turki, bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya. Adik perempuannya yang paling muda berumur 15 tahun, Sultana, meninggal karena TBC.

Gibran segera kembali ke Boston. Kakaknya, Peter, seorang pelayan toko yang menjadi tumpuan hidup saudara-saudara dan ibunya juga meninggal karena TBC. Ibu yang memuja dan dipujanya, Kamilah, juga telah meninggal dunia karena tumor ganas. Hanya adiknya, Marianna, yang masih tersisa, dan ia dihantui trauma penyakit dan kemiskinan keluarganya. Kematian anggota keluarga yang sangat dicintainya itu terjadi antara bulan Maret dan Juni tahun 1903. Gibran dan adiknya lantas harus menyangga sebuah keluarga yang tidak lengkap ini dan berusaha keras untuk menjaga kelangsungan hidupnya.

Di tahun-tahun awal kehidupan mereka berdua, Marianna membiayai penerbitan karya-karya Gibran dengan biaya yang diperoleh dari hasil menjahit di Miss Teahan’s Gowns. Berkat kerja keras adiknya itu, Gibran dapat meneruskan karier keseniman dan kesasteraannya yang masih awal.

Pada tahun 1908 Gibran singgah di Paris lagi. Di sini dia hidup senang karena secara rutin menerima cukup uang dari Mary Haskell, seorang wanita kepala sekolah yang berusia 10 tahun lebih tua namun dikenal memiliki hubungan khusus dengannya sejak masih tinggal di Boston. Dari tahun 1909 sampai 1910, dia belajar di School of Beaux Arts dan Julian Academy. Kembali ke Boston, Gibran mendirikan sebuah studio di West Cedar Street di bagian kota Beacon Hill. Ia juga mengambil alih pembiayaan keluarganya.

Pada tahun 1911 Gibran pindah ke kota New York. Di New York Gibran bekerja di apartemen studionya di 51 West Tenth Street, sebuah bangunan yang sengaja didirikan untuk tempat ia melukis dan menulis.

Sebelum tahun 1912 “Broken Wings” telah diterbitkan dalam Bahasa Arab. Buku ini bercerita tentang cinta Selma Karami kepada seorang muridnya. Namun, Selma terpaksa menjadi tunangan kemenakannya sendiri sebelum akhirnya menikah dengan suami yang merupakan seorang uskup yang oportunis. Karya Gibran ini sering dianggap sebagai otobiografinya.

Pengaruh “Broken Wings” terasa sangat besar di dunia Arab karena di sini untuk pertama kalinya wanita-wanita Arab yang dinomorduakan mempunyai kesempatan untuk berbicara bahwa mereka adalah istri yang memiliki hak untuk memprotes struktur kekuasaan yang diatur dalam perkawinan. Cetakan pertama “Broken Wings” ini dipersembahkan untuk Mary Haskell.

Gibran sangat produktif dan hidupnya mengalami banyak perbedaan pada tahun-tahun berikutnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya dan mengembangkan kesenimanannya. Ketika terjadi perang besar di Lebanon, Gibran menjadi seorang pengamat dari kalangan nonpemerintah bagi masyarakat Syria yang tinggal di Amerika.

Ketika Gibran dewasa, pandangannya mengenai dunia Timur meredup. Pierre Loti, seorang novelis Perancis, yang sangat terpikat dengan dunia Timur pernah berkata pada Gibran, kalau hal ini sangat mengenaskan! Disadari atau tidak, Gibran memang telah belajar untuk mengagumi kehebatan Barat.

Sebelum tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggris, “The Madman”, “His Parables and Poems”. Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam “The Madman”. Setelah “The Madman”, buku Gibran yang berbahasa Inggris adalah “Twenty Drawing”, 1919; “The Forerunne”, 1920; dan “Sang Nabi” pada tahun 1923, karya-karya itu adalah suatu cara agar dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918-1922.

Sebelum terbitnya “Sang Nabi”, hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas. Mary dilamar Florance Minis, seorang pengusaha kaya dari Georgia. Ia menawarkan pada Mary sebuah kehidupan mewah dan mendesaknya agar melepaskan tanggung jawab pendidikannya. Walau hubungan Mary dan Gibran pada mulanya diwarnai dengan berbagai pertimbangan dan diskusi mengenai kemungkinan pernikahan mereka, namun pada dasarnya prinsip-prinsip Mary selama ini banyak yang berbeda dengan Gibran. Ketidaksabaran mereka dalam membina hubungan dekat dan penolakan mereka terhadap ikatan perkawinan dengan jelas telah merasuk ke dalam hubungan tersebut. Akhirnya Mary menerima Florance Minis.

Pada tahun 1920 Gibran mendirikan sebuah asosiasi penulis Arab yang dinamakan Arrabithah Al Alamia (Ikatan Penulis). Tujuan ikatan ini merombak kesusastraan Arab yang stagnan. Seiring dengan naiknya reputasi Gibran, ia memiliki banyak pengagum. Salah satunya adalah Barbara Young. Ia mengenal Gibran setelah membaca “Sang Nabi”. Barbara Young sendiri merupakan pemilik sebuah toko buku yang sebelumnya menjadi guru bahasa Inggris. Selama 8 tahun tinggal di New York, Barbara Young ikut aktif dalam kegiatan studio Gibran.

Salah satu buku karya Kahlil Gibran

Gibran menyelesaikan “Sand and Foam” tahun 1926, dan “Jesus the Son of Man” pada tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya, “Lazarus” pada tanggal 6 Januari 1929. Setelah itu Gibran menyelesaikan “The Earth Gods” pada tahun 1931. Karyanya yang lain “The Wanderer”, yang selama ini ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932, setelah kematiannya. Juga tulisannya yang lain “The Garden of the Propeth”.

Pada tanggal 10 April 1931 jam 11.00 malam, Gibran meninggal dunia. Tubuhnya memang telah lama digerogoti sirosis hati dan TBC, tapi selama ini ia menolak untuk dirawat di rumah sakit. Pada pagi hari terakhir itu, dia dibawa ke St. Vincent’s Hospital di Greenwich Village.

Hari berikutnya Marianna mengirim telegram ke Mary di Savannah untuk mengabarkan kematian penyair ini. Meskipun harus merawat suaminya yang saat itu juga menderita sakit, Mary tetap menyempatkan diri untuk melayat Gibran.

Jenazah Gibran kemudian dikebumikan tanggal 21 Agustus di Ma Sarkis, sebuah biara Carmelite di mana Gibran pernah melakukan ibadah.

Sepeninggal Gibran, Barbara Younglah yang mengetahui seluk-beluk studio, warisan dan tanah peninggalan Gibran. Juga secarik kertas yang bertuliskan, “Di dalam hatiku masih ada sedikit keinginan untuk membantu dunia Timur, karena ia telah banyak sekali membantuku.”

Bahan dirangkum dari:
Buku : 10 Kisah Hidup Penulis Dunia
Judul : Khalil Gibran
Editor : Anton WP dan Yudhi Herwibowo
Penerbit : Katta Solo, 2005
Halaman : 63 - 70

Ref : http://chahndeso.wordpress.com/2008/01/21/biografi-kahlil-gibran-1883-1931/

Louis Braille

Louis Braille dilahirkan pada 4 Januari 1809 di Coupvray, sebuah kota kecil di dekat Paris, Prancis. Ia tinggal bersama ayahnya, Simon Rene Braille dan ibunya, Monique, di sebuah rumah sederhana. Ayahnya seorang pembuat sepatu dan perlengkapan berbahan kulit yang bekerja di bengkel miliknya sendiri. Louis kecil senang sekali bermain di bengkel ayahnya. Pada usia 4 tahun, ketika asyik memainkan alat-alat kerja ayahnya, ia mengalami kecelakaan. Jara, alat tajam untuk melubangi kulit, secara tak sengaja melukai sebelah matanya.



Infeksi di sebelah matanya yang terluka segera menjalar ke sebelah mata lainnya dan mengakibatkan kebutaan total pada kedua matanya.

Meskipun tidak bisa melihat, Louis kecil berhasil menunjukkan kemauan yang kuat untuk belajar. Orang tua Louis bersama guru sekolah setempat melihat potensi yang besar pada dirinya. Oleh karena itu, ketika memasuki usia sekolah, ia diizinkan mengikuti pelajaran di kelas – bersama teman-temannya yang berpenglihatan normal – dengan mengandalkan indra pendengaran. Ternyata, ia dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Satu-satunya kendala, ia tidak dapat membaca dan menulis pelajaran kecuali sebatas mendengarkan apa yang disampaikan gurunya secara lisan.

Pada usia 10 tahun, ia memperoleh beasiswa untuk belajar pada Royal Institution for Blind Youth di Paris, sebuah lembaga pendidikan khusus untuk anak-anak tunanetra. Di sana, ia belajar membaca huruf-huruf yang dicetak timbul pada kertas dengan cara merabanya. Pada sekolah ini juga terdapat beberapa buku dengan sistem cetak timbul yang disediakan oleh pendiri sekolah, Valentin Hauy. Buku-buku ini memuat huruf-huruf berukuran besar yang dicetak timbul pada setiap halamannya. Karena ukuran huruf-hurufnya yang besar, ukuran bukunya pun terbilang besar sehingga harganya sangat mahal. Sekolahnya hanya memiliki 14 buku seperti ini.

Louis muda dengan penuh kesabaran berhasil ”melahap” semua buku itu di perpustakaan sekolahnya. Louis Braille dapat merasakan setiap huruf yang dicetak timbul pada buku-buku itu, tetapi cukup menyita waktu untuk dapat membaca dan memahami setiap kalimatnya. Dibutuhkan waktu beberapa detik untuk mengidentifikasi satu kata dan ketika telah sampai pada akhir kalimat, ia sering lupa tentang apa yang telah dibacanya pada awal kalimat. Louis yakin pasti ada cara yang lebih mudah sehingga kaum tunanetra dapat membaca secepat dan semudah orang yang dapat melihat.

Suatu hari pada 1821, seorang kapten angkatan bersenjata Prancis, Charles Barbier, berkunjung ke sekolah Louis. Barbier mempresentasikan penemuannya yang dinamakan night writing (tulisan malam), sebuah kode yang memungkinkan pasukannya berbagi informasi rahasia di medan perang tanpa perlu berbicara atau menyalakan cahaya senter untuk membacanya. Kode ini terdiri atas 12 titik timbul yang dapat dikombinasikan untuk mewakili huruf-huruf dan dapat dirasakan oleh ujung-ujung jari.

Sayangnya, kode ini terlalu rumit bagi sebagian besar pasukannya sehingga ditolak untuk digunakan secara resmi di kesatuannya, tetapi tidak bagi pelajar tunanetra berusia 12 tahun, Louis Braille. Louis muda segera menyadari betapa sistem titik timbul ini akan sangat berguna jika ia berhasil menyederhanakannya. Setelah kunjungan Barbier, ia serius bereksperimen dengan menghasilkan sistem-sistem titik timbul yang berbeda. Dalam tiga tahun, pada usia 15 tahun, akhirnya ia berhasil membangun satu sistem ideal yang sekarang dinamakan huruf braille, menggunakan satu sel 6 titik dan didasarkan ejaan normal.

kode braille
Setiap karakter atau sel braille tediri atas enam posisi titik yang disusun dalam dua kolom yang masing-masing mengandung tiga posisi titik sehingga membentuk persegi panjang. Satu titik atau lebih mungkin ditimbulkan pada salah satu atau beberapa dari keenam posisi titik itu untuk mewakili huruf alfabet, tanda baca, atau bilangan tertentu. Louis Braille menemukan 63 kombinasi susunan titik timbul yang mungkin. Apakah ia berhenti sampai di sini?

Tidak. Ia bahkan terus mengembangkan sistem ini pada tahun-tahun berikutnya dan berhasil menambahkan simbol-simbol untuk matematika dan musik. Pada 1829, Louis Braille menerbitkan Method of Writing Words, Music and Plain Song by Means of Dots, for Use by the Blind and Arranged by Them, buku braille pertama yang pernah terbit di dunia. Kaum tunanetra membaca tulisan braille dengan menggerakkan ujung-ujung jari mereka di atas titik-titik yang timbul itu. Mereka dapat menulis huruf braille pada suatu kertas di atas mesin 6 kunci yang dinamakan braillewriter (penulis braille) dengan menggunakan stytus, alat semacam bolpoin tanpa tinta yang ujungnya runcing.

Akhirnya, Louis Braille menjadi guru pada sekolah tempat ia pernah menjadi murid, Royal Institusion for Blind Youth. la menjadi guru yang disukai dan dihormati murid-muridnya. Tetapi sayang, ia tidak sempat melihat sistem baca-tulis temuannya digunakan secara luas di seluruh dunia. Pada 6 Januari 1852, di usia yang ke-43, ia meninggal karena serangan TBC.

Pada mulanya, orang tidak berpikir bahwa kode braille merupakan sesuatu yang berguna untuk kaum tunanetra. Banyak orang yang menduga sistem braille akan mati sebagaimana penemunya. Bersyukur ada sedikit orang yang menyadari pentingnya penemuan Louis Braille. Pada 1868, Dr. Thomas Armitage memimpin sekelompok orang tunanetra – yang terdiri atas empat orang – mendirikan lembaga untuk mengembangkan dan menyebarkan sistem temuan Louis Braille. Kelompok kecil ini terus tumbuh dan berkembang menjadi Royal National Institute of the Blind (RNIB), yang sekarang dikenal sebagai penerbit terbesar buku-buku braille di Eropa. Penemuan brilian Louis Braille telah mengubah dunia membaca dan menulis kaum tunanetra untuk selamanya. Sekarang, kode braille telah diadaptasi hampir ke dalam semua bahasa tulis terkenal di dunia. Louis telah membuktikan bahwa dengan motivasi yang kuat, kita dapat melakukan hal yang sebelumnya tidak masuk akal. ***

Geri Achmadi
Editor Buku, Alumni FMIPA Unpad

Ref : http://klipingut.wordpress.com/2008/01/02/louis-braille-1809%E2%80%931852/

Adam Khoo

Dicap Bodoh, tapi Sukses Luar Biasa

adam khoo

Saya berkenalan dengan Adam Khoo via Pak Tung Desem Waringin. Persisnya lewat buku Pak Tung: “Financial Revolution.“ Di buku hebat itu, Pak Tung memberi contoh kesuksesan Adam Khoo. Saya kemudian sangat beruntung bisa membeli buku Adam Khoo sendiri : ”Master Your Mind, Design Your Destiny”

Adam Khoo, orang Singapura. Waktu anak-anak, ia adalah penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV.

Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas empat SD, Ia dikeluarkan dari sekolah. Ia pun masuk ke SD terburuk di Singapura. Ketika akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana. Akhirnya, ia bisa masuk ke SMP terburuk di Singapura.

Di awal SMP, kebiasaan Adam tidak berubah. Akibatnya, ia mendapat peringkat 10 terburuk. Bayangkan saudara, menjadi peringkat 10 terburuk di SMP terburuk. Bagaimana buruknya itu.

Usia 13 tahun, ia mengikuti suatu program dari Ernest & Young. Dalam program itu, ia belajar apa yang namanya Neuro Linguistic Programme (NLP), Accelerated Learning, dan sebagainya.

Program ini benar-benar bermanfaat bagi Adam. Ia mulai mempraktekkan keterampilan barunya. Apa yang ia lakukan setelah kembali ke sekolah?

Pertama ia menulis tujuannya. Ia akan lulus dari SMP tersebut dengan nilai A semua. Ia akan masuk ke Victoria Junior College. SMU terbaik di Singapura. Adam kemudian melakukan tindakan gila. Ia umumkan tujuannya itu di depan kelasnya. Apa yang terjadi? Ia ditertawakan seluruh isi kelas. Termasuk gurunya sendiri.

Bila anda jadi gurunya, anda pun mungkin melakukan hal yang sama. Bagaimana mungkin seorang yang berada di urutan 10 terburuk di SMP terburuk ingin lulus dengan nilai A semua dan masuk ke SMU terbaik.

Tapi Adam tidak bergeming. Tertawaan dan cemoohan guru dan teman-temannya ia jadikan sebagai sumber semangat. Ia pikir, bila ia tidak bisa membuktikan kata-katanya, ia akan lebih ditertawakan lagi.

Karena itu, Adam berusaha keras. Ia gunakan semua cara belajar hebat yang ia dapat dari program Ernest & Young. Hasilnya luar biasa. Adam mulai bisa menjawab pertanyaan di kelas. Meski ia tetap ditertawakan karena membuat catatan pelajaran dengan cara yang beda dan aneh. Ia gunakan peta pikiran yang penuh dengan gambar dan simbol untuk mencatat.

Akhirnya keras keras dan tekad baja Adam membuahkan hasil. Ia lulus dari SMP itu dengan nilai A semua. Ia berhasil masuk ke Victoria Junior College. Di SMU terbaik ini pun, Adam tetap menjadi yang terbaik. Ia lulus dari Victoria Junior College dengan nilai A semua dan sebagai lulusan terbaik.

Adam pun masuk ke National University of Singapore (NUS). Universitas terbaik di Singapura. Di NUS, ia berhasil masuk ke NUS Development Program. Inilah program bagi mahasiswa Top One Percent. Mahasiswa dengan prestasi akademis yang sempurna. Program bagi para jenius. Dari NUS, Adam lulus juga sebagai lulusan terbaik.

Itulah kesuksesan Adam di dunia akademisnya. Bagaimana dengan dunia bisnis? Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta.

Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music box. Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar. Pada usia 22 tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura. Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura. Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.

Nah, sekarang mari kita merenung. Apa sebenarnya yang terjadi dengan Adam Khoo. Bagaimana seorang anak yang dicap bodoh, hobinya nonton TV dan main games bisa meraih sukses seperti itu? Sukses yang mungkin sekali tidak diraih oleh teman-teman seangkatannya. Teman-teman yang di SD-nya pintar?

Saya mencatat, ada tiga hal besar yang menjadi kunci sukses Adam Khoo. Tiga kunci sukses ini pun yang menhantarkan siapapun meraih sukses. Nah, sebutlah orang sukses yang anda kenal. Dan perhatikan, bagaimana kondisi tiga hal berikut ini pada diri orang sukses itu:

1. Tujuan yang Jelas
2. Keyakinan yang Benar dan Kuat
3. Aksi yang tepat

Mari kita bahas satu per satu :

1. Tujuan yang Jelas

Tujuan Adam jelas. Ia ingin mendapat nilai A untuk semua mata pelajarannya. Ia pun sangat jelas menginginkan masuk ke Vistoria Junior College dan National University of Singpore. Ketika berbisnis, Adam pun membuat tujuan yang jelas. Ia menetapkan berapa penghasilan yang ingin ia peroleh.

Tujuan yang jelas mempunyai kekuatan yang luar biasa. Dengan tujuan yang jelas, orang ‘bodoh’ lainnya, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bola lampu dan mempatenkan 1000 lebih inovasi. Tujuan itu lah yang membuat Edison bisa bertahan pada setiap kegagalan yang terjadi. Ia gagal dalam mencoba 10.000 jenis logam untuk bola lampunya. Bukannya menyerah, Edison justru mengatakan :”Saya tidak gagal 10.000 kali. Saya telah sukses 10.000 kali untuk mengetahui jenis logam yang tidak berfungsi.

Saya yakin anda ingin sukses. Langkah pertama menuju kesana adalah TETAPKAN dan TULISKAN TUJUAN ANDA. Buat tujuan yang jelas. Misalnya pendapatan. Jangan buat tujuan : “Saya ingin mempunyai pendapatan sebesar-besarnya” kenapa begitu? Karena tujuan di atas tidak jelas. Untuk merubahnya menjadi jelas, anda cukup mengganti sebesar-besarnya dengan angka yang anda kehendaki. Misalnya Rp. 100 juta per bulan. Jadi tulisan tujuan anda akan menjadi: “Saya ingin mempunyai pendapatan Rp. 100 juta per bulan.”

Jangan juga gunakan kata “tidak”. Jangan membuat tujuan : “Saya tidak mau miskin lagi” tujuan ini, meski benar, tapi menggunakan kata-kata yang negatif. Jadi aroomanya juga negatif. Dan sering kali apa yang tidak diinginkan itu justru benar-benar terjadi. Kalau anda bila tidak mau miskin, mungkin anda akan tetap miskin. kenapa begitu? Karena otak anda hanya merekam kata miskin itu.
Contoh mudah begini. Sekarang, saya harap anda bisa membaca kalimat di bawah ini dan melakukannya:

“JANGAN BAYANGKAN SEEKOR MONYET YANG SEDANG NAIK SEPEDA”
Apa yang terjadi? Apakah anda justru membayangkan monyet yang sedang naik sepeda? Padahal tulisan di atas justru melarangnya.

Hal sama terjadi dengan peringatan : “Jangan Membuang Sampah di Sini“. Apa yang terjadi di areal dengan tanda peringatan itu? Banyak sampahnya, pasti.

Supaya lebih jelas, buat juga tujuan anda dengan batasan waktu tertentu. Misalnya: “Saya ingin mempunyai pendapatan Rp. 100 juta dalam enam bulan ke depan.”

Tujuan yang tajam seperti ini sangat berguna. Apa gunanya? Ia akan memaksa pikiran anda untuk benar-benar memikirkan cara yang efektif untuk mencapainya. Artinya anda berpikir lebih keras lagi. Pikiran yang lebih keras akan memaksa tindakan yang lebih keras juga. Tindakan yang yang lebih keras akan mendatangkan hasil yang lebih baik juga.

Misalnya sekarang, ketika anda baca buku ini. Katakanlah anda membacanya di rumah. Nah, sekarang praktekkan apa yang tertulis di bawah ini:

ANDA HARUS LONCAT DAN MENYENTUH PLAFON.

Apa yang anda pikir? Kemungkinan besar anda akan berpikir: Tidak mungkin saya bisa loncat dan menyentuh plafon di atas itu. Oke. Tidak apa-apa.

Sekarang, praktekkan lagi apa yang tertulis di bawah ini:

“ANDA HARUS LONCAT DAN MENYENTUH PLAFON. KALAU TIDAK BISA, ANDA AKAN DITEMBAK MATI.”

Bila benar-benar sebuah pistol menempel di pelipis anda dan siap ditembakkan, apa yang akan anda pikirkan? Kemungkinan besar anda akan berpikir jauh lebih keras dari kasus yang pertama tadi.

Anda tidak ingin kehilangan nyawa anda. Karena itu anda berpikir lebih keras. Setelah itu anda mungkin berpikir :”Oh, saya taruh kursi ini di meja. Saya naik ke atas kursi. Setelah itu saya loncat. Pasti bisa menyentuh plafon.”
Nah, anda dapat jawabannya. Itu karena anda berpikir lebih keras. Meski sebabnya bukanlah sesuatu yang anda inginkan. Bahkan itu adalah sesuatu yang menakutkan.

Itulah hebatnya tujuan yang jelas. Ia bisa menggerakkan seseorang. Ia memotivasi orang. Motivasi penting. Tanpa motivasi, manusia akan seperti zombie. Mayat berjalan.

Tujuan itu ada dua. Pertama, mendapat kesenangan. Kedua, menghindari derita. Survei membuktikan bahwa tujuan yang kedua (menghindari derita) jauh lebih kuat dari tujuan yang pertama (mendapat kesenangan).

Contoh mudahnya begini. Mana yang lebih berpengaruh pada anda? Mendapat uang Rp. 10 juta? Atau kehilangan uang Rp. 10 juta? Saya yakin sekali, anda akan lebih terpengaruh oleh kehilangan uang Rp. 10 juta itu.

Itulah sebabnya, banyak orang kaya berasal dari orang miskin. Mereka telah merasakan sakitnya miskin. Mereka tidak mau terus sakit. Itu sebabnya mereka berjuang habis-habisan keluar dari kemiskinan.

Tapi, banyak juga orang miskin yang ‘betah’ dalam kemiskinan. Sampai akhirnya mereka meninggal dalam keadaan miskin. Rasa sakit karena miskin itu tidak cukup kuat untuk membuat mereka berjuang habis-habisan. Mereka telah belajar untuk ‘menikmati’ rasa sakit karena miskin.

2. Keyakinan yang Benar dan Kuat

Adam Khoo sukses salah satunya karena ia merubah keyakinannya. Ketika ia dicap bodoh, ia yakin bahwa ia bodoh. Ia pun melakukan hal-hal bodoh. Terlalu banyak nonton TV dan main games.

Tapi hasil pelatihannya menunjukkan bahwa keyakinan itu SALAH BESAR. Ia pun mulai membangun keyakinan yang BENAR BESAR.

Keyakinan yang benar itu adalah bahwa ia justru orang yang sangat cerdas. Ia pun meninggalkan tindakan bodohnya. Ia melakukan hal yang benar. Hasilnya luar biasa. Adam bisa merubah peringkatnya. Dari peringkat 10 terburuk jadi terbaik.

Itulah hebatnya keyakinan. Itu pula sebabnya mengapa semua orang sukses mempunyai keyakinan seperti Adam Khoo. Keyakinan yang benar dan kuat.

Semua orang bisa sukses adalah keyakinan yang benar. Sukses tidak ditentukan oleh jenis kelamin, warna kulit, pendidikan, usia, agama, ras, suku, orang tua, bangsa, lokasi, dan sebagainya. Sukses hanya ditentukan oleh tiga hal besar. Tiga hal yang sedang kita bahas ini. Tujuan, keyakinan, aksi.

Karena itu, mulai sekarang, bangunlah keyakinan yang benar. Apa pun, siapa pun, bagaimana pun situasi dan kondisi anda. Anda bisa sukses. Saya malah yakin, setiap anda ditakdirkan sukses.

Keyakinan juga harus kuat. Keyakinan salah tapi kuat akan mengalahkan keyakinan benar tapi lemah. Misalnya anda yakin bahwa anda bisa sukses. Tapi orang-orang sekeliling anda mengatakan sebaliknya.

Nah, mana yang lebih kuat pengaruhnya? Keyakinan benar anda atau keyakinan salah orang-orang di sekeliling anda? Bila anda tetap bertahan pada keyakinan anda, berarti keyakinan anda kuat. Bila anda mengikuti orang-orang di sekeliling anda, berarti keyakinan anda yang benar itu ternyata lemah.

Ada satu hal yang harus saya peringatkan berkaitan dengan keyakinan, yaitu:

Jangan Memaksakan Keyakinan Anda Pada Orang Lain Yang Berkeyakinan Berbeda.

Jadi, anda hanya mengungkapkan keyakinan anda sendiri. Alasan-alasan keyakinan anda. Dan anda selalu siap mendengarkan keyakinan orang lain yang beda itu. Jadikan perbedaan keyakinan itu sebagai berkah.

Jangan meributkan perbedaan keyakinan itu. Lebih baik anda mencari persamaan dengan orang lain. Pasti lebih banyak manfaatnya. Baik bagi anda maupun orang lain. Misalnya beda keyakinan. Tapi tujuan sama. Anda tinggal ucapkan: “Sampai jumpa di tujuan kita, ya.“

3. Aksi yang tepat

Tujuan yang jelas, keyakinan yang benar dan kuat memerlukan aksi yang tepat. Tujuan yang jelas tanpa aksi yang tepat percuma saja. Sang tujuan pasti tidak tercapai.

Misalnya anda menetapkan tujuan: “Mendapat pendapatan Rp. 10 juta per bulan“. Tapi setiap hari anda hanya nonton TV. Pasti tujuan jelas anda itu tidak akan tercapai.

Demikian juga dengan keyakinan yang benar dan kuat. Tanpa aksi, keyakinan itu tidak akan membuat anda mencapai tujuan. Jadi, anda benar-benar membutuhkan aksi untuk mencapai tujuan.

Misalnya anda lapar. Tujuan anda adalah menjadi kenyang. Anda yakin di lemari makan ada makanan. Anda juga yakin anda bisa mengambil dan memakannya. Tapi anda tidak bergerak. Apakah anda akan kenyang? Pasti tidak.

Jadi, apakah aksi lebih penting dari tujuan dan keyakinan? Jelas tidak. Tanpa tujuan, aksi anda tidak akan menghasilkan apa-apa. Anda akan seperti mayat berjalan tanpa tujuan. Tanpa keyakinan, anda pasti diliputi keraguan dan ketakutan. Keraguan dan ketakutan justru membuat anda tidak bertindak sama sekali.

Aksi yang tepat ada tiga. Pertama, belajar. Kedua, praktek apa yang telah dipelajari. Ketiga, evaluasi.
Misalnya anda ingin menjadi pebisnis sukses dengan penghasilan Rp. 100 juta per bulan. Maka anda harus belajar. Apa yang anda pelajari? Anda harus belajar apa-apa saja yang anda perlukan untuk jadi pebisnis sukses. Anda harus belajar tentang ide bisnis, marketing, produk, komunikasi dengan mitra bisnis dan sebagainya.

Setelah belajar pada tahap tertentu, langsung praktekkan. Dengan praktek, anda akan tahu, apakah hasil belajar anda telah cukup atau tidak. Bila cukup, maka anda akan mencapai tujuan anda. Bila ini yang terjadi, anda harus membuat tujuan baru. Dan belajar lagi.

Bila belum cukup – berarti tujuan anda belum tercapai – maka anda harus evaluasi diri. Apa yang masih kurang itu? Bila sudah tahu, anda harus belajar lagi. Begitu terus sampai tujuan anda tercapai. Itulah aksi yang tepat.

Bagaimana anda bisa belajar dengan lebih baik? Ada satu rumus yang bagus. Belajar lah dari orang-orang yang sudah sukses.

Contoh sederhana bila anda ingin naik ke puncak gunung untuk pertama kalinya. Mana yang lebih baik? Anda naik bersama teman-teman yang belum pernah naik gunung juga? Atau naik gunung bersama orang yang sudah pernah naik gunung sampai ke puncaknya? Pasti yang disebut terakhir lebih baik.

Karena itu belajar lah dari orang yang telah sukses. Ingin jadi artis sukses, belajar dari artis sukses. Ingin jadi pebisnis sukses, belajar dari pebisnis sukses. Kemungkinan suksesnya pasti jauh lebih besar. Selamat beraksi. Belajar. Praktekkan. Evaluasi.

Sumber : pengembangandiri.com

 

Catatan Bunda Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting