Perkembangan kecerdasan bayi mencakup kemampuan perseptual, motorik, kognitif dan keterampilan sosial. Bila tahapan perkembangannya ada yang tidak tercapai, berarti perlu ada yang harus diwaspadai. Inilah standar yang sudah dibakukan berdasarkan penelitian statistik terhadap mayoritas bayi normal. Bila terdapat keterlambatan perkembangan yang tidak terlalu ekstrem, Anda tidak perlu cemas, karena perkembangan setiap bayi memang berbeda-beda. Namun, jika bunda merasa perkembangan buah hati terlalu lambat, saatnya berkonsultasi dengan dokter anak yang menangani tumbuh-kembang balita.
Umur bayi | Tahapan perkembangan | Hal yang disukai bayi | Waspada bila |
0-1 bulan | Menunjukkan perilaku pemicu kasih sayang, menangis, meringkuk, mendekut, Mengangkat kepala, Tangan terkepal erat, Menangis, mendengkur, tersenyum, menangis di saat tidur, penglihatan masih buram , Tidur, bangun, makan, secara tidak menentu, Tingkah lakunya lebih sering dilakukan secara refleks | Sentuhan kulit dengan kulit, digendong dengan tangan atau gendongan, makan tanpa dijadwal, mengadakan kontak mata, dan mendengar suara bunda |
|
2 bulan | Terhubung secara visual dengan bunda | Digendong dalam kain gendongan, melihat ke arah yang bergerak, suka musik klasik, berbaring di dada ayah |
|
3 bulan | Memainkan tangan | Bersandar di dada bunda, bermain dengan tangannya sendiri, menunjuk ke sesuatu yang bergerak |
|
4 bulan | Bisa mengamati dengan akurat, sudah bisa mengangkat lengan ketika ingin digendong, tertawa geli bila digelitik | Menyapa si pengasuh dan mengajaknya bermain, memainkan jemari, bermain dengan mainan bayi, menggelindingkan bola, posisi menghadap ke depan bila digendong |
|
5 bulan | Meraih sesuatu dengan satu tangan | Mendorong dengan menggunakan kaki, memencet hidung bunda, menarik rambut, meraba dan menyembunyikan mainannya, duduk di kursi bayi dan bermain di pangkuan, bermain cilukba |
|
6 bulan | Duduk sendiri, berguling-guling, berdiri dengan berpegangan | Bermain dengan balok-balok, membanting mainan, diayun-ayun, bila digendong posisinya berubah menjadi di pinggang |
|
6-9 bulan | Merangkak, duduk tegak, mendorong badan ke atas sampai berdiri, menjumput denganibu jari dan telunjuk, makan sendiri (berantakan), menjatuhkan mainan | Bergoyang seirama musik, bermain cilukba, memainkan makanan, permainan yang menggunakan kata-kata dan irama, menggelindingkan bola, tertarik pada objek kecil |
|
9-12 bulan | Sering merangkak, dari duduk bisa menjadi merangkak sendiri, berkeliling di sekitar perabotan, berdiri tanpa berpegangan, langkah pertama masih kaku, belum tegap | Bermain dengan wadah-wadahan: mencampur, mengisi, menimbun. Merogoh isi kantong ayah, mengamati diri sendiri di depan cermin, membanting dan mencocokkan tutup dengan wadah, menumpuk dua atau tiga balok |
|
12-15 bulan | Berjalan | Mendorong dan menarik mainan ketika berjalan, melempar bola, permainan dengan menyentuh, mengosongkan laci dan mengmbil isinya, menjelajahi bahu ayah, berbicara pada mainan, meniru suara binatang |
|
15-18 bulan | Mengerti bahasa sederhana, mengendarai mainan beroda empat, mencoba menendang bola walau sering meleset, membuka laci, menurut ketika dipakaikan baju, mengonsumsi makanan berkuah | Mendorong kereta mainan, mengetukkan palu karet mainan, melakukan permainan bagian-tubuh “mana Hidung”, menari seirama dengan musik, memutar dan menekan kenop, bermain cilukba dan berkejaran |
|
18-24 bulan | Lancar berjalan dan berlari, bisa memanjat keluar dari ranjangnya, membuka pintu, menaiki tangga tanpa bantuan | Menarik kereta mainan, membantu di dalam rumah, berjungkir balik, berdiri di atas pijakan, menggunakan rak, meja, dan kursinya sendiri untuk bermain, “membaca” buku bergambar sambil membalik-balik halaman |
|
3 tahun | Berdiri dengan satu kaki | Senang bermain air |
|
4 tahun | Berlari, melompat, memanjat, naik sepeda roda tiga | Menanyakan sederet pertanyaan setiap hari |
|
5 tahun | Melompat dengan satu kaki, memanjat, bermain sepatu roda, bermain sepeda | Belajar berbahasa lebih baik, bahkan juga bahasa asing |
|
0 komentar:
Posting Komentar